Pages

Senin, 27 Juni 2011

Matinya Lagu-lagu Anak

Lagu anak adalah sebuah kebutuhan pendidikan, setidaknya karena ada lagu dewasa. Ibu Kasur, Ibu soed dan AT Mahmud, ketiganya adalah tokoh yang populer menciptakan lagu-lagu anak di era 80an hingga 90an. Lagu yang mereka tulis sangatlah unik, berbeda dengan kebanyakan lagu yang diperdengarkan untuk anak saat ini. Lagu mereka lekat dan terinspirasi dengan kehidupan anak-anak yang natural.
=====
Musik atau lagu anak seharusnya bermuatan sesuai dengan kebutuhan dunia anak, baik ritmik, melodi dan isi. Keriangan menjadi unsur penting dalam lagu anak yang dapat memicu terbentuknya suasana dan perasaan positif pada anak. Dunia kegembiraan mungkin memang bukan satu-satunya aspek dunia anak, tetapi penciptaan suasana positif pada anak adalah sebuah tuntutan perkembangan anak. Ia bukan keharusan tetapi unsur penting yang sangat melengkapi fase perkembangan anak.
=====
Keceriaan pada anak adalah unsur yang memungkinkan anak dapat menikmati situasi lain dalam dunia anaknya. Pada lagu anak, keceriaan dapat menjadi pendorong anak untuk dapat beraktivitas dengan riang pada rutinitas perkembangannya. Stimulan inilah yang dapat mendorong anak bersikap positif dan kreatif. Tentu akan sangat berbeda jika pada akhirnya anak-anak harus melantunkan lagu-lagu yang menggunakan ritme orang dewasa.
=====
Isi lagu pun tak kalah penting. Dunia anak adalah dunia yang berbeda dengan dunia orang dewasa. Dunia anak-anak adalah dunia natural dengan kecenderungan pencerapan besar-besaran yang kemudian menjadi model kognitif dan emotif pada fase perkembangan selanjutnya. Anak-anak perlu menjalani fase mereka dengan penuh penikmatan dan dengan cara mereka. Pemberian lagu yang berisi kedangkalan hidup manusia dewasa yang diproduksi masyarakat tontonan merampok beberapa hak perkembangan anak. Bayangkan saja jika anak-anak tiba-tiba bernyanyi lagu Cucak Rowo yang bermuatan seksual eksplisit! Apakah yang akan mereka pikirkan selanjutnya? Filter internal apakah yang akan bekerja pada anak untuk betul-betul menempatkan konsep sesual secara tepat? Mungkin inilah yang perlu dijawab bersama.
=====
Tulisan ini mungkin terkesan nostalgik. Seakan penulis ingin bercerita keindahan masa kanak-kanak yang dipenuhi lagu-lagu riang anak-anak. Tetapi mari membandingkan dua naskah lagu berikut yang sama-sama pernah didendangkan anak-anak:
=====
“Oh Ibu dan ayah selamat pagi
Ku pergi sekolah sampaikan nanti
Belajarlah nak penuh semangat
rajinlah selalu tentu kau dapat
hormati gurumu, sayangi teman
itulah tandanya kau murid budiman”
=====
dan
=====
“O,o, kamu ketahuan
Pacaran lagi dengan dirinya
teman baikku”
=====
Manakah yang akan Anda perdengarkan untuk anak Anda?

0 komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget